Selasa, 03 Agustus 2021

Strategi, Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran

 Oleh: Ikhsan Sy

Pembangunan nasional merupakan upaya pembangunan berkesinambungan yang meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945. Bidang pendidikan merupakan salah satu aspek yang tidak bisa ditinggalkan oleh pemerintah. Hal ini berpedoman pada tiga landasan utama negara yaitu Landasan Idiil, sila kedua Pancasila “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”, Landasan Konstitusioanal Alinea Ke-IV Pembukkan UUD 1945 yang menjelaskan salah satu tujuan negara adalah “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa” dan landasan operasional UU No. 20 Tahun 2003 tentang System Pendidikan Nasional.

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 mengisyaratkan kepada seorang pendidik agar mampu menciptakan pembelajaran secara interaktif, menyenangkan, menantang, inspiratif, memotifasi, memberikan ruang yang cukup bagi pengembangan kreatifitas siswa sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan perkembangan fisik serta psikologisnya.

Bertolak dari pemikiran di atas, maka penguasaan terhadap strategi pembelajaran, pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran dan model pembelajaran menjadi hal terpenting bagi guru dalam menjalankan aktivitasnya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembejalaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Terdapat tiga variable dalam strategi pembelajaran, yaitu ; 1) strategi pengorganisasisn (organizational strategy), merupakan strategi yang berhubungan dengan  konten dari suatu mata pelajaran ; 2) Strategi Penyampaian (Delivery Strategy), yaitu trategi yang berkaitan dengan cara penyampaian materi pembelajaran tersebut; dan 3) strategi pengolahan (managemen strategy) yang berhubungan dengan peran guru dalam menata interaksi antar siswa dengan variable-variabel lainnya. 

Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran memiliki dua klasifikasi umum, yakni Student centered approach merupakan pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik dan Teacher centered approach yaitu pendekatan pembelajaran yang berpusat pada pendidik.

  1. Pendekatan yang berorientasi pada guru (Teacher centered approach)

Sistem pembelajaran yang konvensioanl di mana hampir semua kegiatan pembelajaran dikendalikan oleh guru. Guru mengkomunikasikan pengetahuannya kepada peserta didik melalui metode ceramah tatap muka berdasarkan tuntutan silabus. Kelebihannya guru memiliki kebebasan untuk mengatur alokasi waktu dan fasilitas pembelajaran untuk menyelesaikan tuntutan silabus. Sedangkan kelemahannya peserta didik cenderung pasif dan hanya terjadi komunikasi satu arah sehingga siswa menjadi bergantug pada materi yang disajikan guru dan pengalaman yang diperoleh dalam belajar menjadi terbatas

  1. Pendekatan pembelajaran berorientasi pada peserta didik (Student centered approac)

Sistem pembelajaran yang banyak melibatkan peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Selama pembelajaran guru hanya berperan sebagai fasilitator, pembimbing, dan pemimpin. Kelebihan pendekatan ini yaitu peserta didik memperoelh kebebasan yang bertanggungjawab dalam menentukan pengalaman belajarnya dan memanfaatkan fasilitas yang ada. Selain itu kompetensi yang dicapai luas dan mendalam serta tidak mudah dilupakan, karena siswa menkontriksikan sendiri yang dipelajari dengan bimbingan dan arahan guru. Sedangkan kelemahannya alokasi waktu yang kurang efisien dan guru tidak dapat mengetahui kompetemnsi yang diharapkan, serta tuntutan silabus yang sulit dipenuhi sesuai dengan waktu yang ditetapkan dalam kalender akademik.

Pendekatan pembelajaran dilihat dari segi materi

  1. Pendekatan kontekstual

Pendekatan kontekstual merupakan model pengetahuan untuk membangun pengetahuan dan ketrampilan berpikir melalui bagaimana belajar dikaitkan dengan situasi nyata dilingkungan sekitar peserta didik, sehingga hasilnya lebih bermakna. Pembelajaran kontekstual menurut Johnson merupakan proses pendidikan yang bertujuan membantu peserta didik melihat makna dan bahan pengajaran yang mereka pelajari dengan cara menghubungkannya dengan konteks kehidupan mreka sehari-hari, yaitu konteks lingkungan pribadi, sosial, dan budaya.

  1. Pendekatan tematik

Pendekatan tematik merupakan suatu pembelajaran di mana materi yang akan dipelajari peserta didik disampaikan dalam bentuk topik-topik dan tema yang dianggap relevan. Pembelajaran dengan pendekatan tematik satu disipin ilmu atau multidisiplin ilmu.

·         Pendekatan pembelajaran tematik untuk satu disiplin ilmu

Penyajian materi untuk satu mata pelajaran untuk mencapai sejumlah kemampuan dasar selama satu semester atau satu tahun dalam bentuk tema.

·         Pendekatan pembelajaran tematik untuk multidisiplin ilmu

materi pembelajaran dalam suatu tema yang isinya mencakup materi pokok untuk mencapai kemampuan dasar dari berbagai mata pelajaran yang dianggap relevan dengan tema yang disajikan, dan materi pokok dari setiap mata pelajaran menjadi topik.

    Pembelajaran pada kurikulum 2013 mengacu pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik (scientific approach) sebagaimana disebutkan pada Permendikbud No. 103 tahun 2014. Pendekatan saintifik lebih menekankan pada aktivitas ilmiah meliputi pengumpulan data melalui observasi atau eksperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis. Pendekatan ilmiah ini memerlukan langkah-langkah pokok: 1) mengamati (Observing); 2) menanya (Questioning); 3) mengumpulkan informasi (Experimenting); 4) mengasosiasi (Associating); dan 5) mengkomunikasikan (Communicating).

Metode Pembelajaran

    Metode pembelajaran diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa macam metode pembelajaran antara lain metode diskusi, metode eksperimen, metode demonstrasi, dan metode simulasi. Dalam penerapannya guru dapat menyesuaikan metode pembelajaran berdasarkan materi yang akan disampaikan kepada para peserta didik.

Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal hingga akhir yang di sajikan secara khas oleh guru. Model pembelajaran mencakup suatu pendekatan pembelajaran yang luas dan menyeluruh. Model pembelajaran memiliki fungsi sebagai sarana komunikasi yang penting, apakah yang dibicarakan tentang mengajar dikelas atau praktek mengawasi siswa. Model pembelajaran memiliki empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi dan prosedur tertentu. Keempat ciri tersebut yaitu :

  1. Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya
  2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai)
  3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil
  4. Lingkungan pembelajaran yang kondusif agar tujuan pembelajaran dapat tercapai 

Dalam suatu model pembelajarannya terdapat sintaks yang menggambarkan keseluruhan langkah yang pada umumnya dikuti oleh serangkaian kegiatan pembelajaran. Suatu sintaks pembelajaran menunjukkan dengan jelas kegiatan yang perlu dilakukan oleh guru dan siswa, urutan kegiatan, dan tugas-tugas khusus yang harus dilakukan siswa.

Model pembelajaran sebagaimana dimaksud pada Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 dan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 adalah model pembelajaran yang menonjolkan aktivitas dan kreativitas, menginspirasi, menyenangkan dan berprakarsa, berpusat pada siswa, otentik, kontekstual, dan bermakna bagi kehidupan siswa sehari-hari, antara lain;

1)      Model Penyingkapan (Discovery learning)/ Model Penemuan (Inquiry learning), 

Suatu model pembelajaran yang mengembangkan cara belajar aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, dan hasil yang diperoleh akan lama diingat. Model discovery menekankan pada pengalaman langsung dan pentingnya pemahaman struktur atau ide-ide terhadap suatu disiplin ilmu melalui keterlibatab siswa secara aktif dalam pembelajaran. Penggunaan discovery learning mengubah kondisi belajar pasif menjadi aktif kreatif, dan mengubah pembelajaran dari teacher oriented menjadi students oriented.

2)

3)    Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning),

Model pembelajaran yang menhgadapkan siswa pada masalah dunia nyata. Masalah yang digunakan untuk mengikat siswa pada rasa ingin tahu terhadap pembelajaran tersebut. Dalam problem based learning diharapkan siswa dapat memiliki kecakapan dalam memecahkan masalah, kecakapan berfikir kritis, kecakapan bekerja dalam kelompok, kecakapan interpersonal dan komunikasi, serta kecakapan pencarian dan pengolahan informasi.

4)      Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning),

Model pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam isu-isu dan masalah kompleks dunia nyata dan peserta didik dapat menerapkan pengetahuan dan ketrampilannya dalam berbagai konteks. Peserta didik melakukan riset, ketrampilan merencanakan, berfikir kritis, dan kekrampilan memecahkan masalah. Dalam project based learning segala aktivitas siswa mengarah pada tujuan akhir untuk menghasilkan  suatu produk.

 Dan model pembelajaran lain yang telah lama dikenal dan digunakan oleh guru seperti Jigsaw, TPS (Think Pair Share), GI (Group Investigation), NHT (Number Head Together), Picture and Pigture, TSTS (Two Stay and Two Stray), dan lain-lain yang bukan berbasis ceramah atau hafalan.

Dengan pemilihan strategi, pendekatan, metode dan model pembelajaran yang tepat dengan mempertimbangkan kondisi fisik dan psikis siswa, materi dan tujuan pembelajaran, serta ketersediaan sarana pendukung pembelajaran akan menghasilkan pembelajaran yang efektif. Sebaliknya apabila guru salah dalam memilih dan menerapkan keempat unsur tersebut maka dapat dipastikan tujuan pembelajaran tidak akan tercapai dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

 


0 comments:

Posting Komentar